Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ketika Dendam Berubah Jadi Maaf


Gak mudah memang ketika kita harus memaafkan orang lain yang sudah menyakiti hati kita. Tapi apapun yang kamu lakukan ketika perasaanmu sedang emosi maka yang keluar dari ucapanmu adalah luapan kekecewaan, perasaan marahmu dan bahwa kebencian yang kamu sembunyikan bisa saya akan kamu ucapkan semua. Tidak salah jika kita menceritakan beban pikiran kita ke sahabat sahabat atau ke orang yang kamu percaya. Atau bahkan jika kamu tidak sanggup menahannya kamu akan meluapkan di media social. Tau gak orang orang yang membenci kamu akan terlihat senang ketika kamu sedang ada masalah, sebaiknya simpan kesedihanmu, redam amarahmu terlebih dahulu, jangan terlalu tergesah gesah untuk menceritakan semuanya. 

Terkadang sebagian orang tidak bisa menahan kesabarannya. Bahkan mereka beranggapan jika sabar ada batasnya. Ya memang itu tidak salah, tapi yang sebenarnya adalah sabar itu tidak ada batasannya. Ketika amarah yang ada di dirimu terlalu lama kau pendam maka itu akan berubah menjadi dendam. Dendam yang akan terus tumbuh dalam hatimu karena perlakuan orang-orang. 

Jika kita tidak ingin terlihat jahat juga seperti orang yang menyakitimu, apa salahnya kita memaafkan perlakuan orang tersebut. Beberapa hal yang harus kamu ingat agar belajar untuk memaafkan, karena mengubah dendam jadi maaf itu jauh lebih baik


1. Tuhan selalu ada untukmu

Dalam keadaan apapun, Tuhan akan selalu ada untukmu. Entah itu ketika kamu sedang senang, sedih, tertekan atau apapun. Jadi jangan merasa kalau dirimu kesepian, hanya saja sedikitlah redam emosimu, egomu dan berusaha menjadi manusia yang lebih baik lagi. Percaya saja bahwa Tuhan akan datangkan kebahagiaan untukmu.

2. Masih ada orang banyak yang selalu support

Tentu saja, orang sekitarmu atau keluargamu mereka akan slalu menjadi garda terdepan ketika kamu sedang ada masalah, tidak peduli seberapa banyak orang yang membencimu ,keluarga yang selalu support, dukungan orang sekitar yang akan membuat hidupmu berwarna kembali. 

3. Pikirkan resiko kedepan

Ya,memang ketika kita sedang marah apapun bisa kita lontarkan dari mulut kita, terkadang seseorang yang tidak bisa menjaga amarahnya, ia akan dengan mudah mengucapkan apasaja, bahkan terkadang menyakiti perasaan orang lai. Jadi kamu yang sedang dalam emosi tinggi, berfikirlah sejenank tentang bagaimana resiko kedepan, apakah kita akan kehilangan kepercayaan, kehilangan teman atau memutus silaturahim.

4. Kamu kehilangan mood

Mood sering kali dihubungan dengan keadaan perasaan kita, jika kita dalam mood yang baik maka sesuatu apapun yang ada dalam diri kita akan baik begitupun sebaliknya. Ketika dendam sudah menyelimuti hati kita sulit untuk mengembalikan mood kita menjadi baik lagi. So, belajarlah untuk menjaga mood kita


Tidak salah jika kita marah terhadap seseorang, hingga muncul dendam ketika amarah itu kian membesar. Tapi bagaimanapun ketika kita berusaha menjadi orang baik, maka hal-hal baik pun akan dating kepada kita. Mari, sedikit demi sedikit mengubah dendam dan marah itu menjadi maaf. Karena merubah keadaan jadi lebih baik dan memaafkan kesalahan orang lain itu jauh lebih indah, agar hubungan yang kita bangun tidak hancur begitu saja. Kita hidup bersosial yang mana tidak bisa hidup sendiri dan pastinya membutuhkan orang, oleh sebab itu menjadi pribadi yang baik itu akan membuat hidup menjadi lebih tenang dan bermanfaat untuk orang sekitar. Semangat untuk kita semua